Hari itu saya menemani sepasang suami istri pengusaha asal Bandung yang sudah cukup terkenal
di daerah asalnya. Hari yang cerah, kami mengelilingi beberapa daerah di Aceh sambil
berbincang mengenai Aceh. Kami membicarakan banyak hal mulai dari adat,
makanan, dan lain sebagainya. Mereka
mencari tahu berbagai hal tentang Aceh
karena memiliki niat untuk
mengembangkan usahanya di Aceh.
Berkali-kali mereka mengucap kekaguman mengenai
keindahan, kebersihan, keramahtamahan warga, juga makanan yang memanjakan lidah mereka. Ada
beberapa pertanyaan dan kekhawatiran yang mereka tanyakan, apalagi mereka
berasal dari keturunan Tionghoa. Saya hanya bisa tersenyum sambil menjelaskan
apa yang saya tahu tentang Aceh, walaupun saya juga belum 9 tahun mendiami tempat
ini. Setidaknya, pernyataan jujur dari pendatang menjadi masukan yang ingin didengar
oleh mereka. Saya ingin mereka lebih banyak tahu tentang kelebihan dan keunikan Aceh, karena bagi saya “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung”.
Saat mengingat itu, saya pun jadi mengingat
kembali ucapan kawan-kawan dan kerabat
yang pernah mengunjungi Aceh sebelum dan
setelah tsunami. Melihat dan mengagumi
bagaimana Aceh berbenah dan mempercantik diri dari segala cobaan yang
pernah melanda Aceh, baik tsunami ataupun konflik yang pernah terjadi.
Selama hampir 9 tahun saya mendiami Aceh, saya
pun merasakan cinta yang tumbuh di 'Tanah Rencong'. Perubahan-perubahan dan
program-program pemerintahan tak luput saya perhatikan. Bersyukur karena
program-program pemerintahan bukan hanya dinikmati dan dirasakan orang Aceh
sendiri, namun juga para perantau. Seakan tidak peduli keturunan dan kelahiran, orang Aceh atau bukan,
yang saya rasakan program pemerintahan
cukup adil dan merata.
Dua tahun belakangan adalah dua tahun yang
cukup berarti, pemerintahan dipimpin oleh Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah. Semenjak
terpilihnya Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah di tahun 2018, semenjak itu pula
dicanangkannya program-program prioritas Aceh
Hebat. Program tersebut terdiri dari 15 program unggulan yang idealnya
terlaksana sampai tahun 2022 untuk membangun Aceh menjadi lebih baik lagi.
15 Program dan Pengimplementasian
1 1.
Aceh Seujahtra
JKA Plus adalah Jaminan Kesehatan Aceh Plus yang pernah sebelumnya di tahun
2007-2011 bernama JKA (Jaminan Kesehatan Aceh) dan di tahun 2012-2017 bernama JKRA (Jaminan
Kesehatan Rakyat Aceh). JKA Plus ini masih bekerjasama dengan BPJS, nilai
preminya pun tetap sama yaitu 23 juta/tahun. Namun, keunikan dari JKA Plus ini,
orang yang hendak berobat tidak perlu
dipusingkan dengan urusan fotocopy atau urusan administrasi lainnya.
Saya melihat inilah keunikan dan kelebihan dari sistem
pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang dimiliki Aceh. Di Aceh, pelayanan
kesehatan masyarakat lebih mengedapankan tertanganinya pasien secara cepat. Hal
ini pula yang sering saya banggakan kepada teman dan kerabat di provinsi lain
mengenai pelayanan tersebut. Terlebih Gubernur Irwandi telah memerintahkan instansi
terkait, RSU (Rumah Sakit Umum), RSIA (Rumah Sakit Ibu dan Anak) dan juga RSJ (Rumah Sakit Jiwa) untuk menyediakan satu loket khusus untuk
mempermudah kelengkapan dokumen pasien yang ingin berobat.
Beberapa pembangunan Rumah Sakit Umum dan Rumah Rehabilitasi juga menjadi bagian dari
program ini dan dilakukan secara bertahap.
2 2.
Aceh SIAT
(Sistem Informasi Aceh Terpadu)
Sistem Informasi Aceh Terpadu (SIAT) dijadikan sebagai usaha mencapai Aceh Smart Province. Seperti yang pernah dikemukakakan oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, pada tanggal 7 Mei 2019 di Banda Aceh.
Birokrasi yang sulit dan terlalu administratif
diharapkan dapat teratasi dengan Aceh SIAT. Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah,
pernah menggandeng Institut Tekhnologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dalam
rangka usaha penerapan e-governance
di Aceh.
Dengan anggaran 47 miliyar lebih diharapkan program
ini terlaksana dengan baik. Selain e-governace, anggaran tersebut juga dialokasikan
untuk pengembangan teknologi & informasi dan juga penyedian data informasi.
3 3.
Aceh Carong (Aceh Pintar)
Program ini mencakup program pemberian beasiswa
kepada anak yatim, anak kurang mampu dan juga umum, pembangunan sarana pendidikan, pengembangan perpustakaan,
pemberian keterampilan dan pelatihan di dayah-dayah maupun generasi muda.
Sampai bulan Mei lalu, pemberian beasiswa sudah
dicairkan sebanyak 97.000 ribu lebih untuk anak yatim, piatu, dan yatim piatu
di berbagai daerah di Aceh.
Pelatihan dan keterampilan yang diberikan
kepada generasi muda dan di dayah-dayah diharapkan menjadi bekal keterampilan
yang akan ditekuni mereka agar menjadikan mereka lebih mandiri dan membangun
Aceh yang lebih baik kedepannya.
Pembekalan pelatihan literasi untuk para guru, petugas perpustakaan sekolah, dan para penggiat literasi dari mulai kota-kota besar
di Aceh sampai desa terpencil turut serta mendukung program Aceh Carong pada
dua tahun Aceh Hebat ini.
4 4.
Aceh
Energi
Masalah energi terutama pasokan listrik menjadi
salah satu perhatian Aceh Hebat dalam programnya yang diwujudkan dalam program Aceh Energi.
Komitmen untuk meningkatkan kapasitas energi baru dan terbarukan terus
digaungkan pemerintahan Aceh Hebat ini.
5 5.
Aceh Meugo
dan Meulaot
Pada tahun 2017 bidang pertanian menyumbang
persentase paling banyak dalam roda perekonomian Aceh, sebanyak 29,63 %. Peran
serta penyuluh pertanian sangat membantu peningkatan keahlian para petani. Diharapkan
sektor pertanian ini juga meningkatkan kesejahteraan para petani bukan berfokus hanya sampai pada tahap memanen hasil pertanian saja tapi ada tekhnologi tepat guna
yang dilakukan selanjutnya agar para
petani lebih sejahtera sehingga tujuan dari Aceh Kaya juga dapat tercapai.
Sama halnya dengan penyuluh pertanian, para
guru yang mengajar di SMK-PP Negeri Saree juga ikut serta memberikan pendidikan
pertanian yang tepat untuk para anak didiknya. Sekolah ini dibawahi Departemen Pertanian dan Perkebunan juga Dinas
Pendidikan. Oleh karenanya Aceh Meugo
dan Aceh Carong bersinergi dalam program-program yang diberikan kepada anak
didik SMK-PP Negeri Saree.
Sukma, sahabat saya yang mengajar di SMK-PP
Saree mengutarakan bahwa Ia kini sedang mengajar salah satu bidang kompetensi
keahlian tanaman pangan, bebrapa hari yang lalu siswanya baru saja memanen
bawang. Diharapkan setelah para siswa
bersekolah di SMK-PP Negeri Saree mereka memiliki keahlian dan terus
mengembangkan bidang pertanian agar sektor pertanian di Aceh semakin bersinar.
Selain Aceh Meugoe, program Aceh Hebat juga
mencakup Aceh Melaot yang salah satunya berupa perbaikan fasilitas dan
teknologi perikanan serta pemasaran yang lebih luas.
![]() |
Hasil Panen Bawang SMK-PP Saree dok. Sukma |
6 6.
Aceh Troe
Aceh merupakan peringkat ke-3 stunting balita di tingkat nasional. Salah
satu program Aceh Hebat berupa Aceh Troe yang bernama Geunting (Gerakan Upaya
Pencegahan dan Penangan Stunting) dideklarasikan pada 3 Maret 2019 di lapangan
Blang Padang, Banda Aceh.
7 7.
Aceh
Kreatif
Aceh Kreatif ini banyak berpusat pada
pertumbuhan industri yang berdasarkan pada potensi sumberdaya daerah.
8 8.
Aceh Kaya
Pelatihan-pelatihan yang diberikan pada pelaku
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) oleh beberapa dinas terkait seperti Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Departemen
Pariwisata Aceh, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, dan sebagainya.
Pelatihan-pelatihan tersebut merupakan
program-program yang bersinergi antara beberapa program Aceh Hebat yang berupa Aceh Kreatif dan juga Aceh Kaya dimana pelatihan dan
pendidikan yang diberikan tersebut bukan hanya menambah wawasan serta keilmuan
para pelaku UMKM namun juga ikut merangsang para pelaku UMKM agar semakin
inovatif dan kreatif sehingga dapat terus bertumbuhnya keahlian pelaku wirausaha di Aceh.
Saya dan beberapa kawan saya bukan hanya
mendapatkan manfaat dari kegiatan ini saja. Teman saya, Edi seorang pelaku UMKM
yang memproduksi bumbu khas Aceh Meurasa mengatakan, “Saat ini akses pelaku
UMKM untuk berdiskusi dengan Pak Nova selaku Plt Gubernur dapat dibilang
semakin mudah”.
Hal ini tentu semakin membuat program-program Aceh Hebat untuk memberdayakan pelaku UMKM dan IKM (Industri Kecil dan Menengah) semakin terimplementasi dengan baik.
Hal ini tentu semakin membuat program-program Aceh Hebat untuk memberdayakan pelaku UMKM dan IKM (Industri Kecil dan Menengah) semakin terimplementasi dengan baik.
![]() |
Plt Gubernur Aceh dan Pelaku IKM setelah pembahasan KIA ladong dok. Edi |
9 9.
Aceh
Peumulia
Peningkatan pelayanan publik dan peningkatan
transportasi umum menjadi bagian dari program Aceh Peumulia. Saya yang sering
sekali menggunakan transportasi umum pemerintahan seperti Trans Kutaraja,
sangat terbantu dengan semakin bertambahnya jumlah armada dan rute Trans Kutaraja
beberapa tahun terakhir.
Sayangnya, beberapa fasilitas umum pada
halte-halte Trans Kutaraja telah mengalami pencurian dan juga pengrusakan. Oleh karena
itu kesadaran dan peran serta masyarakat juga diperlukan dalam menjaga
dan merawat fasilitas yang sudah ada.
1 10.
Aceh Dame
Salah satu kesepakatan dalam MOU Helsinki
adalah dibentuknya Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR). Kapasitas komite
KKR ini juga menjadi bagian dari program Aceh Dame. Saya yang merupakan salah
satu tenaga freelance data entry di
KKR menjadi saksi bahwa program dan kinerja KKR ini dikerjakan dengan usaha
yang maksimal demi terciptanya keadilan bagi korban-korban konflik Aceh.
Rapat dengar kesaksian para korban pelanggaran
HAM semasa Konflik Aceh di masa lalu, diselenggarakan pada 16 Juli 2019.
1 11.
Aceh
Meuadab
Suatu hari, ibu saya pernah ke Aceh dan
mengangumi budaya gotong royong dalam suatu upacara pernikahan. Sanak
saudara ringan tangan membantu saudara lain yang sedang melaksanakan kenduri.
Budaya kekeluargaan ini sudah selayaknya tidak hilang tergerus kemajuan nyaman. Penguatan budaya masyarakat adat yang berdampak pada
peningkatan kepekaan sosial adalah salah satu bagian dari sekian banyak program
Aceh Meuadab.
Peningkatan basis nilai-nilai moral dalam dunia
pendidikan juga dilakukan di berbagai sekolah mulai dari tingkat SD maupun MI.
harapan kedepannya, masyarakat Aceh di manapun berada tetap mencintai adat istiadat
dari para leluhurnya yang penuh dengan
makna.
1 12.
Aceh Teuga
Berbenah untuk PON atau Pekan Olahraga Nasional
2024, Aceh menyiapkan dan membenahi prasarana
dan sarana fasilitas pendukung acara tersebut. Salah satu di antaranya
adalah renovasi kolam renang Tirta Raya. Prasarana dan sarana yang nyaman bagi
para atlet nasional dan juga tempat berlatih atlet Aceh tentu diperlukan untuk
terselenggaranya PON 2024 nanti.
1 13.
Aceh Green
Aceh merupakan wilayah yang sangat sering
dilanda bencana seperti gempa, banjir, tsunami bahkan sampai likuefaksi. Dalam
program Aceh Green ini pemerintah menerapkan
strategi mitigasi dan manajemen resiko bencana melalui penguatan kapasitas tim
tanggap darurat dan penyadartahuan masyarakat.
Saya pernah menghadiri salah satu
penyadartahuan masyarakat mengenai bahaya likuefaksi di berbagai forum. Dalam forum-forum tersebut, hadir para narasumber yang ahli di bidangnya.
1 14.
Aceh
Seuninya
Dalam rangka mendukung program Aceh Seuninya, pemerintah
akan merehab 106 rumah tidak layak huni di Aceh Tamiang seperti yang diutarakan
Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Aceh kepada Bupati Aceh Tamiang, H.
Musil SH MKn pada 13 Juli 2019 lalu. Hal ini menunjukan bahwa, pemerataan pembangunan bukan hanya diupayakan di beberapa kota besar saja namun juga di daerah Aceh lainnya.
1 15.
Aceh
Seumogo
Di bidang ini Aceh berupaya untuk membuat dan
memperbaiki infrastruktur yang telah atau belum tersedia untuk digunakan oleh masyarakat Aceh. Hal ini akan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat
Aceh. Penyediaan dan perbaikan prasarana dan sarana tersebut, di antaranya
mencakup pembangunan gedung pemerintahan, bandara, pembangunan irigasi, jalan
dan jembatan. Tidak main-main, di bidang ini Aceh Seumogo memiliki APBA senilai Rp. 3,471 T. Sebagai
warga masyarakat tentu kita berharapan program Aceh Seumogo ini dikelola dengan baik
cerdas.
Dari ke-15 program yang diunggulkan Aceh Hebat
tentu tidak serta-merta berjalan dengan sempurna, perlu kerjasama dari berbagai
pihak untuk memajukan Aceh tercinta. Semoga Aceh Hebat di dua tahun awal ini
menjadikan Aceh lebih mandiri dan lebih baik lagi kedepannya.
No comments:
Post a Comment